Puji syukur kami
panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidyahnya
sehingga Kita dapat menyusun makalah ini dengan baik.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami
berpegang teguh pada materi yang kami dapatkan dari beberapa sumber buku.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemikiran
Islam dan Filsafat Islam dengan dosen pembimbing Nurusydiyati, S.Ag., M.Pd.I
Dalam hal ini kami
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Dengan
kerendahan hati dan keterbatasan ilmu, maka kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi tersempurnanya makalah ini. Semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Muara
Bulian, Juni 2017
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II
RUMUSAN MASALAH
BAB III
PEMBAHASAN
A. BEBERAPA
PANDANGAN DALAM FILSAFAT
Di
muka Anda telah mendapat penjelasan bagaimana pemikiran dan pandangan para ahli
filsafat Yunani. Dalam perkembangannya kemudian timbullah pandangan-pandangan.
Atau aliran-aliran yang menjadi dasar atau landasan untuk melakukan suatu
tindakan atau suatu sikap hidup seseorang. Anda akan diajak untuk mengikuti
bahasan singkat tentang beberapa pandangan dalam filsafat. Hal ini amat penting
untuk membantu memperkuat wawasan Anda mengenai filsaffit ilmu. Perlu Anda
sadari bahwa dalam mengkaji dan mengembangkan ilmu, termasuk melaksanakan
praktik pendidikan, aliran-aliran atau pandangan-pandangan dalam filsafat semberikan
landasan untuk bersikap dan bertindak. Oleh karena itu, Anda *iarapkan
mempelajari secara selcsama beberapa pandangan filsafat seperti lerikut ini.
1. Idealisme
lstilah idealisme yang menunjukkan suatu pandangan dalam
filsafat lama dipergunakan orang. Namur' demikian, pemikiran tentang ide a idea
telah dikemukakan oleh Plato sekitar 2400 tahun yang lalu. Anda Item masih
ingat bahwa menurut Plato realitas yang fundamental ialah ide ea idea,
sedangkan realitas yang tampak oleh indera manusia adalah bnyangan dari ide
atau idea tersebut. Ini berarti bahwa di belakang alam apiris atau alam
fenomena yang kita hayati terdapat alam ideal atau alam 'utast. Bagaimana
implikasi dan pandangan idealisme ini?
Bagi kelompok idealis alam ini ada tujuannya yang bersifat
spiritual. Fidruni-hukum alam dianggap sesuai dengan kebutuhan watak
intelelctual dna moral manusia. Mereka juga berpendapat bahwa terdapat suatu
harmoni yag mendasar antara manusia dan alam. Manusia memang merupakan Inpian
dad proses alam, tetapi is juga bersifat spiritual, karena manusia akal, jiwa,
budi, dan nurani.
Kelompok yang mengikuti pandangan ini cenderung
menghormati kebudayaan dan tradisi, sebab mereka mempunyai pandangan bahwa
nilai-nilai kehidupan itu memiliki tingkat yang lebih tinggi dari sekedar nilai
kelompok individu. Ini menunjukkan bahwa kekuatan idealism terletak pada segi
mental dan spiritual kehidupan.
2.
Humanisme
Sejak zaman kuno hingga,pertengahan abad ke-4, pendidikan
di Yunani dan Romawi mempunyai tujuan yang jelas yakni membentuk manusia
menjadi warga negara yang baik serta berguna bagi negara dan bangsa. Mulai abad
ke-5 hingga abad ke-14, yang dalam sejarah Eropa disebut sebagai abad
pertengahan, tujuan pendidikan dimaksudkan untuk mencapai kebahagiaan hidup
abadi dan mengatasi kebutuhan duniawi.
Perlu Anda ketahui bahwa dalam abad kegelapan yaitu dart
abad ice-5 sampai dengan abad ke-I 0, justru di negara-negara timur mulai
timbul perkembangan pesat dalam ilmu kealaman. Sejak abad Ice-15 yang disebut
dengan masa kebangkitan kembali atau renathsance yang berkembang di Italia,
timbal pandangan humanism° yang didukung old) berbagai penemuan, seperti =sin
cetak serta ditemukannya benua Amerika dan India o/ch Columbus dan Vasco de
Gama.
Humanisme memiliki dua arab, yakni humanisme individu dan
Mananisme sosial. Humanisme individU mengutamakan kemerdekaan berpikir,
mengeniukakan pendapat, dan berbagai aktivitas yang !tenant.Kemampuan ini
disalurkan melalui kesenian, kesusastraan, musik, tekno/ogi,--- dan penguasaan
tentang ilmy. kealaman. Humanisme sosial mengutamakan pendidikan bagi
masyarakat keseluruhan mink kesejahteraan sosial dan perbaikan hubungan
antarmanusia.
3.
Rasionalisme
Pam penganut rasionalisme berpandangan bahwa satu-satunya
somber pengetahuan yang dapat dipereaya adalah rasio (akal) seseorang.
Perkembangan pengetahuan mulai pesat pada abad ke-18. Orang yang dianggap
sebagai bapak rasionalisme adalah Rene Descartez (1596-1650) yang juga
dinyatakan sebagai bapak filsafat modem. Semboyannya yang terkenal adalah
cogito ergo sum (saya berpikir, jadi saya adaj. Tokoh-tokoh lainnya adalah John
Locke (1632-1704), J. J. Rousseau (1712-1778) dan Etasedow (1723-1790).
John Locke terkenal sebagai tokoh tilsafat clan pendidik
dengan ya teutang tabula rasa dalam arti bahwa satrap insan diciptakan
subagai
kertas kosong. Dengan demikian melatih atau memberikan
untukpandai
menalar merupakan tugas utama pendidikan formal, J. Rousseau seorang tokoh
pendidikan yang berpandangan bahwa apak hams dididik sesuai dengan kemampuannya
Mau kesiapannya
pendidikan.
Jadi anak harus dipandang sesuai dengan alamnya dan dipandang dari sudut orang
dewasa saja.
1. B.
Basedow berpandangan bahwa pendidikan hams membentuk
kesusilaan,
dan kebahagiaan. Pada tahun 1774 ia mendirikan Philantropirum dengan mata pelajaran
bahasa Prancis, Latin, Yunani, ilmu kealaman (lima bumi, limo hayat, dart Into
gam) musik, ,dan pendidikan jasmani.
,prapirbme
Asa/
kata empirisme, adalah enspira yang berarti kepercayaan terhadap an. Baban yang
diperoleh dad pengalaman diolah o/eh aka!, yang merupakan sumber pengetahuan
adalah pengalaman karena flak yang ,memberikan kepastian yang diambil dart
dunia fakta. berpandangan bahwa pemyataan yang tidak dapat dibuktikan
pengalaman adalah tidak berani atau tanpa art/ Ilmu hams dapat *pi melalyi
pengalaman. Dengan demikian, !cabana= yang diperoleh broth& a posteriori
yang berarti setelah pengalaman (post to experience), Francis Bacon (1561-1626)
telah meletakkan dasar.dasar empirisme clan vayarankan agar penemuan-penemuan
dilakukan dolman menggunalcan ono* induksi. Menurutnya ilmu alcan dapat
berkembang melalui psounatan dalam eksperimen serta menyusun fakta-fakta
sebagai basil abaserimen.
Selanjutnya,
di bawah Thomas Hobbes (15884679) John Locke dan
empirisme
berkembang. Pandangan Thomas Hobbes sangat
Karena
merupakan bagian dad dunia, apa yang terjadi path gparsia atau yang dialaminya
dapat diterangkan secara inekanik. Hal ini ipyebabkan Thomas Hobbes dipandang
sebagai penganjur materialisme. Naval dengan kodratnya, manusia berkeinginan
mempertahankan kebebasan
utenguasai
orang lain. Hal ini menyebabkan adanya ungkapan homo tassini lupus yang berarti
bahwa manusia adalah serigala bagi manusia
bake
(1632-1704) berpandangan bahwa akal tidak akan inakilittcPingetalwan dengan
senditinya, Pertgalamanlah yang merupakan samba: peitgetahuan. Gagasan area ide
yang timbal dari pengalaman lahiriah (Satimis1),dini pengalaman batin (tenets°
merupakan cumber gagasan (ide)
Gagasan
tunggal ini bergabmg meojadi gagasan-gagasan majemuk dan 'ide-ido majemuk sehingga
menimbulkan pengetahuan manusia yang beraneka ragam.
5. Kritisisme
Filsafat
pada zaman pencerahan Mau pada abad ke48 disempumakan oleh Emmanuel Kant
(1724-1804). la rnenjanbatani kedua pandangan yaitu rasionalisme dan empirisme
dan disetnit Empirisme menghasilkan keputusan-keputusan yang bersifat SilltaiS
yang tidak bersifat mutlak, sedangkan rasionalisme memberikan keptausan yang
bersifat analitis. Berpikir merupakan proses penyustuum keputusan yang terdiri
dad subjek dan predikat. Sebagai contoh pemyataan wick iru canfik merupakan
pernyataan sintetis yang diperoleh secata a posteriori karena hubungan antara
keduanya dilaksanakan berdasarkan pengalaman inderawi. Tidak semua anak adalah
cantik, karena predikat cant* dinyatakan smelah diadakan penelitian bahwa anak
tersebut memang haul cannk. Sebaliknya, pemyataan lingkaran flu balm merupakan
"pemyataan analitis yang diperoleh secara apriori. balam hal ini predikat
bulat tidak rnenambah sesuan, yang baru pada lingkaran, karena semua lingkaran
adatahbulat.
Menurut
Kant, baik empirisme maupun rasionalisme, masing-masing lcurangMemadai, karena
masih ada panyataan yang bersifat sintetis analitis, Misalnya: myna! kejadian
ada sebabnya_
6. Konstruktivisme
Dewisa
ini konstruktivisme dianggap mempakan pandangan barn dalam pendidikan, meskipun
sebenarnya konstruktivisme merupakan pandangan dalam ft lsafat. Pandangan ini
dikemukakan oleh Giambattista Vico pada tahun 1710 yang intinya adalah bahwa
pengetahuan seseorang itu merupakan basil konstruksi individu, melalui
interaksinya dengan objek fenomena, pengalaman, dan lingkungannya. Jean Piaget
antara lain mengemukakan bahwa pengetahuan tidak diperoleh secara pasif oleh
seseorang; balk melalui indent maupun melalui komunikasi. Pengetahuan dibangun
secara aktif oleh individu sendiri. Tokoh lain yakni E. von Glasersfeld dari
University of
BAB IV
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA