Minggu, 27 Agustus 2017

BEBERAPA PANDANGAN DAN CABANG FILSAFAT

 KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidyahnya sehingga Kita dapat menyusun makalah ini dengan baik.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami berpegang teguh pada materi yang kami dapatkan dari beberapa sumber buku. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemikiran Islam dan Filsafat Islam dengan dosen pembimbing Nurusydiyati, S.Ag., M.Pd.I
Dalam hal ini kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Dengan kerendahan hati dan keterbatasan ilmu, maka kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi tersempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Muara Bulian,   Juni 2017


Penulis


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

B.   Tujuan


C.   Manfaat



BAB II
RUMUSAN MASALAH


BAB III
PEMBAHASAN

A.   BEBERAPA PANDANGAN DALAM FILSAFAT
Di muka Anda telah mendapat penjelasan bagaimana pemikiran dan pandangan para ahli filsafat Yunani. Dalam perkembangannya kemudian timbullah pandangan-pandangan. Atau aliran-aliran yang menjadi dasar atau landasan untuk melakukan suatu tindakan atau suatu sikap hidup seseorang. Anda akan diajak untuk mengikuti bahasan singkat tentang beberapa pandangan dalam filsafat. Hal ini amat penting untuk membantu memperkuat wawasan Anda mengenai filsaffit ilmu. Perlu Anda sadari bahwa dalam mengkaji dan mengembangkan ilmu, termasuk melaksanakan praktik pendidikan, aliran-aliran atau pandangan-pandangan dalam filsafat semberikan landasan untuk bersikap dan bertindak. Oleh karena itu, Anda *iarapkan mempelajari secara selcsama beberapa pandangan filsafat seperti lerikut ini.
1.    Idealisme
lstilah idealisme yang menunjukkan suatu pandangan dalam filsafat lama dipergunakan orang. Namur' demikian, pemikiran tentang ide a idea telah dikemukakan oleh Plato sekitar 2400 tahun yang lalu. Anda Item masih ingat bahwa menurut Plato realitas yang fundamental ialah ide ea idea, sedangkan realitas yang tampak oleh indera manusia adalah bnyangan dari ide atau idea tersebut. Ini berarti bahwa di belakang alam apiris atau alam fenomena yang kita hayati terdapat alam ideal atau alam 'utast. Bagaimana implikasi dan pandangan idealisme ini?
Bagi kelompok idealis alam ini ada tujuannya yang bersifat spiritual. Fidruni-hukum alam dianggap sesuai dengan kebutuhan watak intelelctual dna moral manusia. Mereka juga berpendapat bahwa terdapat suatu harmoni yag mendasar antara manusia dan alam. Manusia memang merupakan Inpian dad proses alam, tetapi is juga bersifat spiritual, karena manusia akal, jiwa, budi, dan nurani.
Kelompok yang mengikuti pandangan ini cenderung menghormati kebudayaan dan tradisi, sebab mereka mempunyai pandangan bahwa nilai-nilai kehidupan itu memiliki tingkat yang lebih tinggi dari sekedar nilai kelompok individu. Ini menunjukkan bahwa kekuatan idealism terletak pada segi mental dan spiritual kehidupan.
2.    Humanisme
Sejak zaman kuno hingga,pertengahan abad ke-4, pendidikan di Yunani dan Romawi mempunyai tujuan yang jelas yakni membentuk manusia menjadi warga negara yang baik serta berguna bagi negara dan bangsa. Mulai abad ke-5 hingga abad ke-14, yang dalam sejarah Eropa disebut sebagai abad pertengahan, tujuan pendidikan dimaksudkan untuk mencapai kebahagiaan hidup abadi dan mengatasi kebutuhan duniawi.
Perlu Anda ketahui bahwa dalam abad kegelapan yaitu dart abad ice-5 sampai dengan abad ke-I 0, justru di negara-negara timur mulai timbul perkembangan pesat dalam ilmu kealaman. Sejak abad Ice-15 yang disebut dengan masa kebangkitan kembali atau renathsance yang berkembang di Italia, timbal pandangan humanism° yang didukung old) berbagai penemuan, seperti =sin cetak serta ditemukannya benua Amerika dan India o/ch Columbus dan Vasco de Gama.
Humanisme memiliki dua arab, yakni humanisme individu dan Mananisme sosial. Humanisme individU mengutamakan kemerdekaan berpikir, mengeniukakan pendapat, dan berbagai aktivitas yang !tenant.Kemampuan ini disalurkan melalui kesenian, kesusastraan, musik, tekno/ogi,--- dan penguasaan tentang ilmy. kealaman. Humanisme sosial mengutamakan pendidikan bagi masyarakat keseluruhan mink kesejahteraan sosial dan perbaikan hubungan antarmanusia.
3.    Rasionalisme
Pam penganut rasionalisme berpandangan bahwa satu-satunya somber pengetahuan yang dapat dipereaya adalah rasio (akal) seseorang. Perkembangan pengetahuan mulai pesat pada abad ke-18. Orang yang dianggap sebagai bapak rasionalisme adalah Rene Descartez (1596-1650) yang juga dinyatakan sebagai bapak filsafat modem. Semboyannya yang terkenal adalah cogito ergo sum (saya berpikir, jadi saya adaj. Tokoh-tokoh lainnya adalah John Locke (1632-1704), J. J. Rousseau (1712-1778) dan Etasedow (1723-1790).
John Locke terkenal sebagai tokoh tilsafat clan pendidik dengan ya teutang tabula rasa dalam arti bahwa satrap insan diciptakan
subagai kertas kosong. Dengan demikian melatih atau memberikan
untukpandai menalar merupakan tugas utama pendidikan formal, J. Rousseau seorang tokoh pendidikan yang berpandangan bahwa apak hams dididik sesuai dengan kemampuannya Mau kesiapannya
pendidikan. Jadi anak harus dipandang sesuai dengan alamnya dan dipandang dari sudut orang dewasa saja.
1. B. Basedow berpandangan bahwa pendidikan hams membentuk
kesusilaan, dan kebahagiaan. Pada tahun 1774 ia mendirikan Philantropirum dengan mata pelajaran bahasa Prancis, Latin, Yunani, ilmu kealaman (lima bumi, limo hayat, dart Into gam) musik, ,dan pendidikan jasmani.
,prapirbme
Asa/ kata empirisme, adalah enspira yang berarti kepercayaan terhadap an. Baban yang diperoleh dad pengalaman diolah o/eh aka!, yang merupakan sumber pengetahuan adalah pengalaman karena flak yang ,memberikan kepastian yang diambil dart dunia fakta. berpandangan bahwa pemyataan yang tidak dapat dibuktikan pengalaman adalah tidak berani atau tanpa art/ Ilmu hams dapat *pi melalyi pengalaman. Dengan demikian, !cabana= yang diperoleh broth& a posteriori yang berarti setelah pengalaman (post to experience), Francis Bacon (1561-1626) telah meletakkan dasar.dasar empirisme clan vayarankan agar penemuan-penemuan dilakukan dolman menggunalcan ono* induksi. Menurutnya ilmu alcan dapat berkembang melalui psounatan dalam eksperimen serta menyusun fakta-fakta sebagai basil abaserimen.
Selanjutnya, di bawah Thomas Hobbes (15884679) John Locke dan
empirisme berkembang. Pandangan Thomas Hobbes sangat
Karena merupakan bagian dad dunia, apa yang terjadi path gparsia atau yang dialaminya dapat diterangkan secara inekanik. Hal ini ipyebabkan Thomas Hobbes dipandang sebagai penganjur materialisme. Naval dengan kodratnya, manusia berkeinginan mempertahankan kebebasan
utenguasai orang lain. Hal ini menyebabkan adanya ungkapan homo tassini lupus yang berarti bahwa manusia adalah serigala bagi manusia
bake (1632-1704) berpandangan bahwa akal tidak akan inakilittcPingetalwan dengan senditinya, Pertgalamanlah yang merupakan samba: peitgetahuan. Gagasan area ide yang timbal dari pengalaman lahiriah (Satimis1),dini pengalaman batin (tenets° merupakan cumber gagasan (ide)
Gagasan tunggal ini bergabmg meojadi gagasan-gagasan majemuk dan 'ide-ido majemuk sehingga menimbulkan pengetahuan manusia yang beraneka ragam.
5.         Kritisisme
Filsafat pada zaman pencerahan Mau pada abad ke48 disempumakan oleh Emmanuel Kant (1724-1804). la rnenjanbatani kedua pandangan yaitu rasionalisme dan empirisme dan disetnit Empirisme menghasilkan keputusan-keputusan yang bersifat SilltaiS yang tidak bersifat mutlak, sedangkan rasionalisme memberikan keptausan yang bersifat analitis. Berpikir merupakan proses penyustuum keputusan yang terdiri dad subjek dan predikat. Sebagai contoh pemyataan wick iru canfik merupakan pernyataan sintetis yang diperoleh secata a posteriori karena hubungan antara keduanya dilaksanakan berdasarkan pengalaman inderawi. Tidak semua anak adalah cantik, karena predikat cant* dinyatakan smelah diadakan penelitian bahwa anak tersebut memang haul cannk. Sebaliknya, pemyataan lingkaran flu balm merupakan "pemyataan analitis yang diperoleh secara apriori. balam hal ini predikat bulat tidak rnenambah sesuan, yang baru pada lingkaran, karena semua lingkaran adatahbulat.
Menurut Kant, baik empirisme maupun rasionalisme, masing-masing lcurangMemadai, karena masih ada panyataan yang bersifat sintetis analitis, Misalnya: myna! kejadian ada sebabnya_

6.         Konstruktivisme
Dewisa ini konstruktivisme dianggap mempakan pandangan barn dalam pendidikan, meskipun sebenarnya konstruktivisme merupakan pandangan dalam ft lsafat. Pandangan ini dikemukakan oleh Giambattista Vico pada tahun 1710 yang intinya adalah bahwa pengetahuan seseorang itu merupakan basil konstruksi individu, melalui interaksinya dengan objek fenomena, pengalaman, dan lingkungannya. Jean Piaget antara lain mengemukakan bahwa pengetahuan tidak diperoleh secara pasif oleh seseorang; balk melalui indent maupun melalui komunikasi. Pengetahuan dibangun secara aktif oleh individu sendiri. Tokoh lain yakni E. von Glasersfeld dari University of
BAB IV
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA