Selasa, 08 Mei 2018

HAKIKAT PENGEMBANGAN MOTORIK AUD

MAKALAH
HAKIKAT PENGEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA DINI

Dosen Pengampu : ZUKHAIRINA,SP, M.Pd.I

LOGO STAI.jpg

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK I

·         ASMA DEWI
·         AISAH NURFITRI
·         AZMIATI
·         AAN APRILIA TIANA SARI






                         YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM (YPI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
MUARA BULIAN BATANGHARI

TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidyahnya sehingga Kita dapat menyusun makalah ini dengan baik.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami berpegang teguh pada materi yang kami dapatkan dari beberapa sumber buku. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Pengembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini dengan dosen pembimbing Zukhairina, SP, M.Pd.I
Dalam hal ini kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Dengan kerendahan hati dan keterbatasan ilmu, maka kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi tersempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Muara Bulian,  Oktober 2017


Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang..................................................................................... 1
B.   Rumusan Masalah.............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A.   Perkembangan Motorik Anak  Usia Dini......................................... 2
B.   Kemampuan Motorik Kasar Dan Halus Anak Usia Dini............... 4
C.   Peran Guru Dalam Mengembangkan Motorik Anak Usia Dini... 6
D.   Tujuan Pengembangan Motorik Anak Usia Dini........................... 8
E.   Metode Pengembangan Motorik Anak Usia Dini........................... 9
BAB III PENUTUP
A.   Kesimpulan........................................................................................ 11
B.   Saran................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Masa 5 tahun pertama pertumbuhan dan perkembangan anak sering disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala kemampuan anak sedang berkembang cepat. Salah satu kemampuan pada anak Paud yang berkembang dengan pesat adalah kemampuan fisik atau motoriknya. Proses tumbuh kembang kemampuan motorik anak berhubungan dengan proses tumbuh kembang kemampuan gerak anak. Perkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui bebrbagai gerakan dan permainan yang dapat mereka lakukan.

B.   Rumusan Masalah
a.    Bagaimana Perkembangan Motorik Anak  Usia Dini?
b.    Bagaimana Kemampuan Motorik Kasar Dan Halus Anak Usia Dini?
c.    Bagaimana Peran Guru Dalam Mengembangkan Motorik Anak Usia Dini?
d.    Apa Tujuan Pengembangan Motorik Anak Usia Dini?
e.    Bagimana Metode Pengembangan Motorik Anak Usia Dini?
BAB II
PEMBAHASAN

A.      Perkembangan Motorik Anak  Usia Dini
Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik dapat disebut sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot – otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Motorik halus adalah gerakan yang dilakukan oleh bagian – bagian tubuh tertentu dan hanya melibaUsia Dinian sebagian kecil otot tubuh. Gerakan ini tidak memerlukan tenaga, tapi perlu adanya koordinasi antara mata dan tangan. Gerak motorik halus merupakan hasil latihan dan belajar dengan memperhatikan kematangan gungsi organ motoriknya[1].
1.    Perkembangan Motorik Anak
Perkembangan motorik ini erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. Keterampilan motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh sebab itu, setiap gerakan yang dilakukan anak sesederhana apapun, sebenarnya merupakan hasil pola interaksi yang kompleksi berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol otak.
Aktivitas anak terjadi dibawah control otak. Secara simultan dan berkesinambungan, otak terus mengolah informasi yang ia terima. Bersamaan dengan itu, otak bersama jaringan syaraf yang membentuk system syaraf pusat yang mencakup lima pusat control, akan mendiktekan setiap gerak anak. Dalam kaitannya dengan perkembangan motorik anak, perkembangan motorik berhubungan dengan perkembangan kemampuan gerak anak. Gerak merupakan unsure utama dalam perkembangan motorik anak.
Sedari kecil anak harus diberikan berbagai kegiatan fisik yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk bergerak, jika seorang anak berhasil melakukan suatu aktivitas fisik atau gerakan maka selanjutnya ia mau berpartisipasi dalam kegiatan tersebut kembali. Namun, sedari kecil seorang anak perlu dibiarkan menemukan sendiri kegiatan / aktivitas fisik yang sesuai dan cocok dengan kemampuannya.                                    
2.    Peran Kemampuan Motorik untuk Perkembangan Sosial dan Emosional Anak
Seorang anak yang mempunyai kemampuan motorik yang baik akan mempunyai rasa percaya diri yang besar. Lingkungan teman-temannya pun akan akan menerima anak yang memiliki kemampuan motorik atau gerak lebih baik, sedangkan anak yang memiliki kemampuan gerak tertentu akan kurang diterima teman-temannya. Penerimaan teman-teman dan lingkungan nya akan menyebabkan anak mempunyai rasa percaya diri yang baik.
3.    Peran Kemampuan Motorik untuk Kognitif Anak
Bermain akan meningkatkan aktifitas fisik anak. Maxim (1993) menyatakan bahwa aktifitas fisik akan meningkatkanpula rasa keingintahuan anak dan membuat anak-anak akan memperhatikan benda-benda, menangkapnya, mencobanya, melemparkannya atau menjatuhkannya, mengambil, mengocok-ngocok, dan meletakkan kembali benda-benda kedalam tempatnya[2].

      Adanya kemampuan/keterampilan motorik anak juga akan menymbuhkan kreativitas dan imajinasi anak yang merupakan bagian dari perkembangan mental anak. Dengan demikian, sering pula para ahli menekankan bahwa kegiatan fisik dan juga keterampilan fisik anak akan dapat meningkatkan kemampuan intelektual anak. Belahan otak kiri akan mengatur cara berpikikr logis dan rasional, menganalisis, bicara serta berorientasi pada waktu dan hal-hal terperinci, sedangkan belahan otak kanan berperan mengatur hal-hal yang intuitif, bermusik, menari, dan kreativitas[3].

B.      Kemampuan Motorik Kasar Dan Halus Anak Usia Dini
Pengembangan motorik adalah proses seorang anak belajar untuk tampil menggerakkan anggota tubuh. Seefel (dalam Moelichatoen, 1999), menggolongkan tiga keterampilan motorik anak, yaitu[4]:
1.   Keterampilan lokomotorik : berjalan, berlari, meloncat, meluncur,
2.   Keterampilan nonlokomotorik (menggerakkan bagian tubuh dengan anak diam di tempat): menggangkat, mendorong, melengket, berayun, menarik;
3.   Keterampilan memproyeksi dan menerima/menagkap benda: menangkap, melempar.
Dalam mengembangkan kemampuan motoriknya, anak juga mengembangkan kemampuan mengamati, mengingat hasil pengamatannya dan pengalamannya. Anak juga harus memiliki keterampilan dasar terlebih dahulu sebelum ia mampu memadukannya dengan kegiatan motorik yang lebih kompleks. Secara umum ada dua macam gerakan motorik, yaitu gerakan motorik kasar dan gerakan motorik halus yang akan diuraikan berikut ini.
a.    Gerakan Motorik Kasar Anak Usia Usia Dini
Perekembangan motorik anak terbagi menjadi dua bagian, yaitu gerakan motorik kasar dan motorik kasar dan gerakan  motorik halus. Gerakan motorik kasar terbentuk saat anak mulai memiliki koordinasi sebagain besar bagian tubuh anak. Oleh karena itu, biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot-otot yang lebih besar. Pengembangan gerakan motorik kasar juga memerlukan koordinasi kelompok otot-otot anak yang tertentu yang dapat membuat mereka dapat meloncat, memanjat, berlari, menaiki sepeda roda tiga, serta berdiri dengan satu kaki. Untuk merangsang motorik kasar menurut anak menurut Hadis (2003) dapat dilakukan dengan melatih anak untuk meloncat, memanjat, memeras, bersiul, membuat ekspresi muka senang, sedih, gembira, berlari, berjinjit, berdiri di atas satu kaki, berjalan di titian, dan sebaginya. Gerakan motorik kasar melibaUsia Dinian aktivitas otot tangan, kaki, dan seluruh tubuh anak. Gerakan ini mengandalkan kematangan dalam koordinasi. Untuk melatih motorik kasar anak dapat dilakukan, misalnya dengan melatih anak berdiri di atas satu kaki. Dalam perkembangannya, motorik kasar berkembang lebih dahulu daripada motorik halus. Hal ini dapat terlihat saat anak sudah dapat menggunakan otot-otot kakinya untuk berjalan sebelum ia dapat mengontrol tangan dan jari-jarinya untuk menggunting dan meronce[5].
b.    Gerakan Motorik Halus Anak Usia Usia Dini
Gerakan motorik halus apabila gerakan hanya melibaUsia Dinian bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Gerakan motorik halus yang terlihat saat usia dini, antara lain adalah anak mulai dapat menyikat gigi, menyisir, membuka dan menutup retsluiting, memakai sepatu sendiri, mengancing pakaian, serta makan sendiri dengan menggunakan sendok dan garpu. Dalam melakukan gerakan motorik halus anak juga memerlukan dukungan fisik lain serta kematangan mental, misalnya keterampilan membuat gambar. Gerakan motorik halus anak sudah mulai berkembang pesat di usia kira-kira 3 tahun. Namun, saat anak berusia 4 tahun, ia sudah dapat memegang pensil warna atau crayon untuk menggambar. Perbedaan jenis kelamin berpengaruh pada perkembangan motorik anak USIA DINI. Anak perempuan lebih sering melatih keterampilan yang membutuhkan keseimbangan tubuh, seperti permainan melompat tali (skipping), atau melompat-lompat dengan bola besar (hoping). Sedangkan anak laki-laki lebih senang melatih keterampilan melempar, menagkap dan menendang bola atau berprilaku yang mementingkan kecepatan dan kekuatan. Ada beberapa kegiatan yang dapat mengembangkan gerakan motorik anak, misalnya aktivitas berjalan di atas papan, olahraga (melompat tali, renang, sepak bola, bulu tangkis, senam, bersepeda), menari, atau bermain drama.

C.      Peran Guru Dalam Mengembangkan Motorik Anak Usia Dini
Dalam mengembangkan berbagai kemampuan dasar anak usia dini peran guru sangatlah penting. Dalam merencanakan kegiatan fisik atau motorik seorang guru membutuhkan latar belakang yang kuat untuk memilih kegiatan fisik atau motorik yang bermakna dan sesuai bagi anak didiknya. Guru juga perlu menentukan tingkat keberhasilan yang sesuai dengan kemampuan anaknya. Guru perlu mempelajarai tingkat kemampuan anak didiknya sehingga dapat menentukan jenis kegiatan dan ukuran keberhasilan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Guru mempunyai peran yang penting dalam  pengembangan fisik motorik anak yang dapat dilakukan melalui bermain. Disekolah, gurulah yang menentukan apa aktivitas fisik atau olahraga yang dapat dilakukan anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Guru juga berperan dalam menumbuhkan minat anak terhadap berbagai kegiatan motorikanak seperti jenis olahraga, menggambar, melipat kertas dan lain – lain. Peran gurulah yang dapat mengarahkan dan menumbuhkan minat anak untuk mengikuti semua kegiatan fisik motorik tersebut dengan tujuan agar gerakan motorik kasar dan halus anak dapat dikembangkan dengan baik[6].
Guru dapat membantu mengembangkan minat dan rasa percaya diri anak dan perasaan mampu melakukan berbagai kegiatan fisik motorik yang sesuai untuk anak Usia Dini. Pengembangan motorik anak yang baik akan meningkatkan kemampuan daan kekuatan otot – otot anak. Perkembangan kekuatan otot tersebut diimbangi dengan perkembangan dalam mengkoordinasikan gerakan antara otot yang satu dengan otot yang lain. Apabila gerakan motorik kasar anak dapat berkembang dengan baik maaka keterampilan motorik halus yang telaah dimiliki anak juga akan meningkat.
Guru perlu menentukaan tujuan yang akan dicapai. Guru perlu menentukan gerak dan keterampilan yang perlu dikuasi anak melalui pelaaksanaan beberapa kegiatan pembelajaran. Guru juga perlu menentukaan apa dan bagaimana cara menilai hasil belajar anak serta melaporkan hasilnyaa kepada orang tua anak didik.
Guru juga bertanggung jawab dalam membantu mengembangakan keterampilan motorik anak usia dini dengan cara merencanakan dan mengatur secara baik,lingkungan belajar dan proses belajar anak untuk mencapai tujuan pengembangaan motorik anak usia dini. Untuk meningkatkan gerakaan motorik anak maka yang dapat dilakukan guru adalah [7]:
1.   Menyediakan peralatan atau lingkungan yang memungkinkan untuk melatih keteramoilan motoriknya
2.   Memperlakukan anak dengan sama
3.   Memperkenalkan berbagai jenis keterampilan motorik
4.   Meningkatkan kesabaran guru karena setiap anak memiliki jangka waktu sendiri dalam menguasai suatu keterampilan
5.   Aktivitas fisik yang diberikan keanak harus bervariasi
6.   Berilah anak – anak aktivitas fisik yang memungkinkan anak menikmati dan dapat mencapai kemampuan yang diharapkan sesuai perkembangannya.
7.   Saat melakukan aktivitas fisik yang menempatkan anak bersama beberapa anak lain

D.      Tujuan Pengembangan Motorik Anak Usia Dini
Dalam standar kompetensi kurikulum PAUD tercantum bahwa tujuan pendidikan di PAUD adalah membantu mengembangkan berbagai potensi anak baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik-motorik, kemandirian, dan seni untuk memasuki pendidikan dasar.
Untuk pengembangan kemampuan dasar anak dilihat dari kemampuan fisik atau motoriknya maka guru-guru PAUD akan membantu meningkatkan keterampilan fisik atau motorik anak dalam hal memperkenalkan dan melatih gerakan motorik kasar dan halus anak, meningktkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh, dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat sehat dan terampil.
Sedangkan kompetensi dasar motorik anak PAUD yang diharapkan dapat dikembangkan guru saat anak memasuki lembaga persekolahan adalah anak mampu :[8]
1.    melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan dan kesiapan untuk menulis, keseimbangan, kelincahan, dan melatih keberanian.
2.    mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan dan imajinasi dan menggunakan berbagai media/bahan menjadi suatu karya seni.
Untuk mengembangkan kemampuan motorik anak Usia Dini, guru dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran.

E.      Metode Pengembangan Motorik Anak Usia Dini
Metode merupakan bagian dari strategi kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, metode dipilih guru berdasarkan strategi kegiatan yang sudah dipilih dan ditentukan. metode juga merupakan cara untuk mencapai tujuan pembelajran tertentu.
Setiap guru akan menggunakan metode, sesuai dengan gaya melaksakan kegiatan pembelajarannya. Namun, harus diingat bahwa pendidikan di  mempunyai ciri khas sendiri. Oleh karena itu, ada metode-metode yang lebih sesuai untuk digunakan di PAUD dibandingkan metode-metode lainnya. Misalnya guru PAUD jarang sekali menggunakan metode ceramah dikelasnya. Pemilihan metode juga ditentukan oleh karakteristik tujuan kegiatan dan karakteristik anak yang akan diajar[9].
Karakteristik tujuan kegiatan pengembangan motorik anak PAUD adalah untuk mengembangkan kemampuan motorik anak, melatih anak gerakan-gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh, dan cara hidup sehat.
Untuk mengembangkan kemampuan motorik anak guru dapat menetapkan metode-metode yang menjamin anak tidak mengalami cedera. Oleh karena itu, guru perlu menciptakan lingkungan yang aman dan menentang, bahan dan alat dipergunakan dalam keadaan baik, serta tidak menimbulkan rasa takut dan cemas dalam menggunakannya.
Selain itu, dalam pemilihan metode untuk mengembangkan keterampilan motorik anak, guru perlu menyusaikanya dengan karakteristik anak PAUD yang selalu bergerak, susahy untuk diam, mempunyai rasa ingin tahu yang kuat, senang bereksperimen dan menguji, mampu mengekspresikan diri secara kreatif, mempunyai imajinasi dan senang berbicara.
Penetuan tempat kegiatan akan menentukan pula peralatan yang akan digunakan guru. Misalnya, untuk pengembangan motorik halus anak yang bertujuan agar anak dapat dapat berlatih menggerakan pergelangan tangan dengan menggambar dan mewarnai atau menggunting dan menempel maka guru dapat memilih kegiatan yang diperlukan setiap anak, seperti gunting, kertas, pencil warna atau buku-buku untuk pola yang akan diguting anak jumlah dan peralatan diharapkan sesuai dengan jumlah ank sehingga setiap anak dapat berlatih sendiri-sendiri.
Perkembangan motorik merupakan proses memperoleh keterampilan dan pola gerakan yang dilakukan anak, misalnya dalam kemampuan motorik kasar anak belajar menggerakan seluruh atau sebagian besar anggota tubuh, sedangkan dalam mempelajari kemampuan motorik halus anak belajar ketetapan organisasi tangan dan mata. Anak juga belajar menggerakkan pergerakan pergelangan tangan agar lentur dan anak belajar berkreasi dan berimajinasi.
Metode yang digunakan adalah metode kegiatan yang dapat memacu semua kegiatan motorik yang perlu dikembangkan anak, seperti untuk kegiatan motorik halus anak dapat diberikan aktivitas menggambar, melipat, membentuk, meronce, dan sebagainya. Sedangkan utuk kegiatan motorik kasar anak dapat belajar menangkap bola, menendang, melocat, melompat, dan sebagainya. Guru saat mengembangkan perkembangan motorik anak adalah keamanan anak. Misalnya, saat anak berlari-lari diluar kelas, anak-anak perlu didampingi oleh beberapa guru untuk menjaga keamananya[10].


BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
1.    Perkembangan motorik ini erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. Keterampilan motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh sebab itu, setiap gerakan yang dilakukan anak sesederhana apapun, sebenarnya merupakan hasil pola interaksi yang kompleksi berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol otak.
2.    Dalam mengembangkan kemampuan motoriknya, anak juga mengembangkan kemampuan mengamati, mengingat hasil pengamatannya dan pengalamannya. Anak juga harus memiliki keterampilan dasar terlebih dahulu sebelum ia mampu memadukannya dengan kegiatan motorik yang lebih kompleks.
3.    Dalam mengembangkan berbagai kemampuan dasar anak usia dini peran guru sangatlah penting. Dalam merencanakan kegiatan fisik atau motorik seorang guru membutuhkan latar belakang yang kuat untuk memilih kegiatan fisik atau motorik yang bermakna dan sesuai bagi anak didiknya.
4.    Dalam standar kompetensi kurikulum PAUD tercantum bahwa tujuan pendidikan di PAUD adalah membantu mengembangkan berbagai potensi anak baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik-motorik, kemandirian, dan seni untuk memasuki pendidikan dasar.
5.    Karakteristik tujuan kegiatan pengembangan motorik anak PAUD adalah untuk mengembangkan kemampuan motorik anak, melatih anak gerakan-gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh, dan cara hidup sehat


B.   Saran
1.    Sebagai seorang guru, kita harus mengamati anak atau menghargai apapun yang ia lakukan, karena setiap gerakan yang dilakukan anak merupakan hasil pola interaksi yang kompleksi berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol otak.
2.    Sebaiknya kita membimbing atau mengawasi anak, dalam mengembangkan kemampuan motoriknya tersebut.
3.    Sebaiknya seornag guru mempunyai kemampuan dasar anak usia dini, karena Guru mempunyai peran yang penting dalam  pengembangan fisik motorik anak yang dapat dilakukan melalui bermain.
4.    BImbinglah anak sebaik mungkin karena dari bimbingan kita lah anak dapat mengembangkan berbagai potensi anak baik psikis dan fisik.
5.    Sebaiknya guru memiliki karakter yang baik dalam mengajar, karena Setiap guru akan menggunakan metode, sesuai dengan gaya melaksakan kegiatan pembelajarannya. Namun, harus diingat bahwa pendidikan di  mempunyai ciri khas sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan, 2011, Perkembangan Peserta Didik, Bandung: Alfabeta.
Drs. MS. Sumantri, 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas,Dirjen Dikti.
Musbikin, Imam. 2012. Tumbuh Kembang Anak. Jogjakarta: Flash Book.
Narendra, Moersintowati. 2002. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: CV SAGUNG SETO
Nurani Sujiono, Yuliani. 2012. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT.Indeks
Samsudin, Pembelajaran Motorik Di Taman Kanak-Kanak, Jakarta; Litera Prenada Media Group, 2008.
Soemanto, Wasty., 2006, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.
Wulandari, 2015, Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini, Lampung:  Universitas Lampung.
Yuniarni, Desni. 2010. Metode Pengembangan Anak Usia Dini: Pontianak.
Yusuf, Syamsu LN (2002) Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: PT Remaja Rosdakarya


[1] Danim, Sudarwan, 2011, Perkembangan Peserta Didik, Bandung: Alfabeta. Hal 75
[2] Yusuf, Syamsu LN (2002) Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hal 24
[3] Drs. MS. Sumantri, 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas,Dirjen Dikti. Hal 59
[4] Yuniarni, Desni. 2010. Metode Pengembangan Anak Usia Dini: Pontianak. Hal 33
[5] Musbikin, Imam. 2012. Tumbuh Kembang Anak. Jogjakarta: Flash Book. Hal 60
[6] Wulandari, 2015, Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini, Lampung:  Universitas Lampung. Hal 101
[7] Narendra, Moersintowati. 2002. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: CV SAGUNG SETO. Hal 92
[8] Soemanto, Wasty., 2006, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta. Hal 78
[9] Samsudin, Pembelajaran Motorik Di Taman Kanak-Kanak, Jakarta; Litera Prenada Media Group, 2008. Hal 65
[10] Nurani Sujiono, Yuliani. 2012. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT.Indeks. Hal 87

1 komentar:

  1. Where to Buy Tithrium: The world's best-selling engine
    Discover the world's titanium 4000 best-selling titanium mug engine and find an amazing micro hair trimmer list of best-selling and titanium trimmer as seen on tv best-selling engines in the titanium joes world today!

    BalasHapus